Huawei FreeBuds 3, AirPods-nya Android! - Nara Killjoy

Nara Killjoy

Make Some Noises.

Minggu, 12 Januari 2020

Huawei FreeBuds 3, AirPods-nya Android!

Di penghujung 2016 silam, Apple membuat suatu gebrakan yang hingga kini telah diikuti oleh hampir seluruh manufaktur smartphone dunia. Saat itu Apple resmi menggusur 3.5 mm headphonejack dari tubuh smartphone andalan mereka, iPhone 7 series. Keputusan tersebut menimbulkan berbagai macam respons dari para warganet. Para audiophile, yang tentunya sangat memerhatikan detail kualitas audio, jelas murka dengan keputusan tersebut. Namun, bagi penikmat musik kebanyakan, terutama mereka yang telah terbiasa menggunakan perangkat audio nirkabel, kebijakan Apple tersebut tak sampai membuat mereka pusing.

Ada udang di balik bakwan batu. Rasanya peribahasa tersebut cukup tepat menggambarkan latar belakang Apple mencabut headphone jack dari smartphone mereka. Tak lama berselang semenjak tanggal peluncuran iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, Apple resmi memperkenalkan AirPods, true wireless earbuds pertama dari Apple, yang tetap mengusung konsep open-fit seperti EarPods – earbuds klasik bawaan yang ada setiap kita membeli iPhone. Produk ini tentunya semakin menambah pundi-pundi Apple dari segmen aksesoris, di samping penjualan dongle lightning-to-3.5-mm-jack, bagi mereka yang masih ingin menggunakan headphone berkabel kesayangan mereka.

Seiring berjalannya waktu, tidak hanya tren menghilangkan headphone jack saja yang diikuti oleh pabrikan-pabrikan selain Apple. Berbagai pihak, baik itu produsen perlatan audio kenamaan hingga produsen smartphone saingan, berlomba-lomba menciptakan produk true wireless earbuds. Sebut saja Sony, Jabra, Beats, Samsung, Huawei, hingga Xiaomi. Masing-masing produsen tadi menawarkan berbagai macam keunggulan mulai dari kualitas audio, ketahanan baterai, ketahanan terhadap air, hingga harga yang terjangkau. Ya, pembantaian headphone jack, termasuk yang akhirnya dilakukan oleh Samsung terhadap flagship Galaxy Note 10 mereka, dirasa bukan lagi menjadi masalah yang serius bagi kebanyakan orang.

Sebagai pengguna smartphone Apple dan Huawei, memilih true wireless earbuds awalnya cukup memusingkan bagi saya. Ditambah lagi dengan background saya sebagai orang Ekonomi, nilai tambah dari harga terhadap kualitas harus benar-benar saya pertimbangkan dengan matang. Pilihan saya akhirnya jatuh kepada Huawei FreeBuds 3 yang baru saja dirilis pada 14 November tahun lalu, berselisih 15 hari setelah Apple merilis AirPods Pro. Mengusung konsep yang serupa dengan AirPods dan AirPods 2, FreeBuds 3 menggunakan desain open-fit. FreeBuds 3 memberikan case – yang juga berlaku sebagai pengisi daya bagi tiap-tiap earbuds – yang sudah dilengkapi dengan fitur wireless charging. Fitur Active Noise Control (ANC) yang dibenamkan pada AirPods Pro juga tidak ketinggalan disematkan Huawei pada FreeBuds 3 mereka. Tidak berlebihan kiranya jika saya menganggap FreeBuds 3 sebagai AirPods-nya smartphone Android.
Huawei FreeBuds 3 dibandingkan dengan para kompetitor
1. Desain
Jika dilihat sekilas, vis-à-vis desain FreeBuds 3 sangat mirip dengan AirPods non pro. Namun, ketika dilihat secara lebih seksama, baru terlihat perbedaan mendasar dari kedua produk ini. Sama-sama mengusung konsep desain open-fit, FreeBuds 3 memberikan kenyamanan saat digunakan, setidaknya bagi saya. Secara pribadi saya kurang menyukai jenis earbuds berkonsep in-earearbuds dengan eartips yang harus disumpalkan sampai masuk ke dalam lubang telinga. Ukuran FreeBuds 3 juga sangat pas, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Sejauh penggunaan, saya tidak pernah mengalami yang namanya earbuds ini terlepas atau terjatuh, bahkan ketika saya harus berlari-lari untuk berpindah peron dari satu kereta ke kereta lainnya di Stasiun Tanah Abang.

Perbedaan mencolok dari segi desain antara FreeBuds 3 dengan AirPods adalah dari charging case-nya. Tidak seperti Apple yang menggunakan desain persegi, Huawei menggunakan desain lingkaran seperti compact disk untuk charging case FreeBuds 3. Ukurannya pas digenggam dan juga tidak mengganggu ketika dimasukkan ke dalam kantong celana. Desain berbentuk lingkaran ini juga memberikan keuntungan tertentu, salah satunya adalah tersedia banyak opsi silicon case lucu yang bisa kita gunakan untuk melindungi FreeBuds 3 kita. Silicon case karakter Brown saya dapatkan di sini, selain bentuk karakter lain seperti Pokémon, tokoh Avengers, dan lainnya.
Huawei FreeBuds 3 vs Apple AirPods 2
2. Fitur
Dengan harga rilis dua juta lebih sedikit, Huawei menanamkan cukup banyak fitur pada FreeBuds 3. Pertama, charging-case FreeBuds 3 sudah dilengkapi dengan teknologi wireless charging. Bahkan ketika masa pre-order kemarin, Huawei mem-bundling pembelian FreeBuds 3 dengan wireless charger orisinal dari Huawei. Bagi kalian yang tidak kebagian promo tersebut, atau belum memiliki perangkat wireless charger, kalian masih bisa mengisi daya secara cepat dengan kabel USB type C yang juga tersedia dalam boks pembelian FreeBuds 3.

Fitur Active Noise Control (ANC) hadir pada FreeBuds 3. Bagi yang belum familier, fitur ANC memungkinkan pengguna untuk menikmati musik dengan “membisukan” suara-suara yang ada di sekitar kita. Headphone yang dibekali fitur ANC memiliki mikrofon tambahan yang gunanya untuk menangkap suara-suara yang ada di sekitar untuk kemudian memblokadenya menggunakan kekuatan gelombang yang berlawanan. Chip Kirin A1 yang disematkan pada FreeBuds 3 menangkap dan menganalisis gelombang suara tadi lalu menciptakan gelombang dengan amplitudo yang mirip, namun memiliki sinyal terbalik. Huawei mengklaim FreeBuds 3 dapat menghalau kebisingan hingga 15 dB.

Selama penggunaan saya, FreeBuds 3 cukup berhasil menghalau beberapa kebisingan dengan tingkat tertentu, misalnya bunyi deru mesin kereta dan percakapan-percakapan kecil di kafe. Dengan desain open-fit, tentunya fitur ini tidak dapat bekerja secara maksimal. Berbeda dengan AirPods Pro dan Sony WF-1000XM3 yang mengusung desain in-ear yang juga berfungsi sebagai passive noise canceling. Dengan perbedaan harga yang cukup mencolok, FreeBuds 3 Rp 2,2 juta dibanding AirPods 2 dengan wireless case Rp 3,3 juta, AirPods Pro Rp 4,2 juta, dan WF-1000XM3 Rp 3,5 juta, meminang FreeBuds 3 rasanya merupakan pilihan paling rasional.
Huawei FreeBuds 3 dibekali fitur wireless charging
3. Kualitas Audio
Suara yang dihasilkan oleh FreeBuds 3 tidak bisa dikatakan sangat bagus, tidak juga buruk. FreeBuds 3 memiliki ciri khas suara yang netral cenderung bas. Namun, bas pada FreeBuds 3 tidaklah berlebihan seperti milik headphone Sony seri Extra Bass-nya. Seperti true wireless earbuds kebanyakan, FreeBuds 3 menggunakan codec SBC dan AAC untuk sambungan bluetooth-nya. Tidak ada opsi codec aptX, aptX HD, apalagi LDAC untuk kualitas audio hi-res. Sebagai pengguna yang menyukai karakter suara flat, saya tidak terlalu kecewa dengan kualitas audio milik FreeBuds 3. Namun, ketika saya sedang berada di rumah atau saat ingin mendengarkan musik dengan kualitas lebih baik, saya memilih menggunakan headphone over ear milik saya, Audio Technica ATH-M50xBT.

4. Baterai
FreeBuds 3 disemati baterai 30 mAh untuk setiap buds, dan 410 mAh untuk case-nya. Untuk penggunaan normal dengan fitur ANC menyala, FreeBuds 3 dapat bekerja sekitar tiga jam sampai keduanya kehabisan daya. Tambahan waktu satu jam bisa didapatkan dengan mengorbankan fitur ANC. Secara matematis, charging case FreeBuds 3 dapat mengisi daya hingga enam kali, dengan total penggunaan mencapai 24 jam. Daya tahan baterai FreeBuds 3 masih kalah dengan AirPods 2 dan AirPods Pro yang tahan 4 hingga 5 jam penggunaan. FreeBuds 3 juga kalah jika dibanding dengan WF-1000XM3 yang tahan 6 sampai 8 jam penggunaan untuk sekali pengisian penuh. Dengan ukuran charging case yang beragam, ketiga brand tadi menjanjikan penggunaan penuh hingga 24 jam sehari.

Case FreeBuds 3 dapat diisi menggunakan charger konvensional dengan port USB type-C maupun menggunakan wireless charger. Charger konvensional menjanjikan pengisian daya lebih cepat dibanding menggunakan wireless charger, 6W vis-à-vis 2W. Secara matematis, hanya dibutuhkan sekitar 23 menit untuk mengisi daya FreeBuds 3 hingga penuh, atau 70 menit jika menggunakan wireless charger. Hanya 23 menit untuk penggunaan hingga 24 jam, bukan sesuatu yang buruk, kan?

5. Koneksi
FreeBuds 3 menggunakan Bluetooth 5.1 untuk koneksi nirkabelnya, dan merupakan yang pertama dibanding kompetitornya. Bluetooth 5.1 menjanjikan penggunaan daya yang lebih hemat serta latensi yang lebih kecil. Dengan chip Kirin A1 yang disematkan oleh Huawei, FreeBuds 3 hanya memiliki latensi sebesar 190ms. Bandingkan dengan AirPods 2 dengan latensi sebesar 220ms atau WF-1000MX3 dengan latensi sebesar 476ms. Latensi yang minim akan membuat pengalaman menyaksikan video menggunakan FreeBuds 3 menjadi lebih baik lagi. Kalian tentunya tidak ingin menonton video YouTube yang suaranya tidak sinkron dengan gambar, kan?

Untuk memaksimalkan penggunaan FreeBuds 3, Huawei menyediakan aplikasi AI Life yang tersedia di Play Store (hingga saat ini belum tersedia di App Store). Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui sisa kapasitas baterai, melakukan update firmware, mengatur tingkat noise canceling, hingga mengatur shortcut pada FreeBuds 3. Shortcut dapat difungsikan dengan melakukan double tap, baik pada earbuds sebelah kiri maupun sebelah kanan. Secara default, double tap pada bud sebelah kiri berfungsi untuk menyalakan/mematikan fitur ANC, sedangkan double tap pada bud sebelah kanan berfungsi untuk beralih ke lagu berikutnya. Dibandingkan kompetitor, fitur ini termasuk miskin. Sebagai contoh, kontrol pada WF-1000MX3 dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan volume. 
Tampilan aplikasi AI Life
Apakah FreeBuds 3 cocok buatmu?
Kalian wajib membeli FreeBuds 3 jika:
-Kalian menggunakan smartphone flagship Huawei yang mendukung EMUI 10 untuk konektivitas terbaik;
-Kalian menyukai desain open-fit earbuds;
-Kalian menyukai desain AirPods non pro namun tidak menggunakan iPhone;
-Kalian tidak terlalu mempermasalahkan ketiadaan opsi hi-res audio;
-Kalian menginginkan fitur wireless charging dan ANC namun memiliki dana terbatas.

Kalian harus mencari opsi lain jika:
-Kalian sudah terbiasa dengan ekosistem Apple (menggunakan iPhone, MacBook, dan Apple Watch);
-Kalian menyukai desain in-ear dengan eartips;
-Kalian membutuhkan earbuds yang water resist untuk digunakan aktivitas berenang atau menyelam;
-Kalian mengutamakan kualitas audio dan/atau daya tahan baterai;
-Kalian anak sultan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar