Menjadi Manusia yang Lebih Beradab terhadap Alam - Nara Killjoy

Nara Killjoy

Make Some Noises.

Kamis, 05 April 2018

Menjadi Manusia yang Lebih Beradab terhadap Alam


Manusia dapat dikatakan hampir tidak bisa hidup tanpa alam. Segala kebutuhan manusia di dunia ini disediakan oleh alam. Logam mulia, bahan tambang, listrik, balok kayu, kertas, air, dan udara kita dapat dari alam. Kalau kita mau merenung sejenak, banyak sekali yang sudah alam berikan kepada kita manusia. Namun, apa yang sudah kita berikan untuk alam? Kerusakan. Ya, kalau kita mau melepas kacamata kuda lambang keegoisan manusia, sebenarnya kerusakan alam yang terjadi di sekitar kita sudah masuk ke dalam tahap yang mengkhawatirkan. Gue yakin sebagian besar dari kita pasti cuek bebek dengan bencana alam yang terjadi silih berganti di sekitar kita. Sepeduli-pedulinya kita, paling cuman ngadain donasi untuk mereka yang sudah terkena bencana. Kegiatan preventif untuk merawat alam masih kurang banget gaungnya.

Kalau mendengar istilah pecinta alam, mungkin di kepala kalian bakal muncul kegiatan semacam penanaman bakau, pembersihan sungai dan pantai, serta kegiatan lainnya yang sejenis. Padahal, ada banyak banget hal sepele yang berdampak buat alam yang bisa jadi malah diabaikan juga sama mereka yang ngakunya terlibat aktif dalam kegiatan pecinta alam. Kali ini gue bakal jabarin hal-hal sepele yang punya cukup andil untuk merawat alam sekitar kita.

1. Buang Sampah di Tempatnya
Ini merupakan aktivitas yang sepele banget tapi buat sebagian orang susah banget ngelakuinnya. Sering banget gue liat orang yang abis makan atau minum yang buang sampah nya gitu aja. Entah di jalan raya, jalan komplek, hingga jalan setapak. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dari yang gak bersekolah sampai yang berpendidikan tinggi. Kebiasaan buang sampah sembarangan masih aja jamak gue temui. Alasan klasik yang sering diutarakan bagi mereka yang hobi buang sampah sembarangan adalah karena ketiadaan tempat sampah. Saran gue, turunkanlah sedikit ego dengan membawa sampahmu sampai menemukan tempat sampah terdekat. Bahkan, kalau sepanjang perjalanan gue gak nemuin tempat sampah, gue bakal bawa pulang itu sampah untuk dibuang di tempat sampah rumah.

2. Matikan Peralatan Elektronik yang Tidak Digunakan
Peralatan elektronik sepertinya gak bakal bisa lepas dari kehidupan kita. Seringkali gue liat orang kurang bijak dalam menggunakan peralatan elektronik nya. Misalnya aja orang yang biarin TV nya hidup tanpa ditonton dengan alasan biar suasana gak sepi. Atau yang paling sepele, colokan chargeran yang lupa dicabut. Bayangkan, berapa banyak energi yang terbuang percuma. Saran gue, kita mestinya lebih disiplin lagi dalam menggunakan peralatan elektronik. Jika chargeran sudah tidak digunakan, sebaiknya segera dilepas dari colokan. Kalau pengen suasana nggak sepi, sebaiknya jangan nyalain TV yang makan daya gede. Coba dengerin musik aja dari perangkat audio atau bahkan dari hape yang gak makan banyak daya. Selain itu, kita juga mesti teliti sebelum meninggalkan rumah atau ruangan. Pastikan gak ada peralatan elektronik yang menyala tapi gak digunain.

3. Gunakan Tissue Seperlunya
Kalian tau gak, berapa banyak kayu yang harus ditebang untuk memproduksi sekotak tissue? Menurut info yang gue dapet, satu pohon yang usianya enam tahun cuma bisa memproduksi 40 lembar tissue. Kebayang gak berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk satu kotak tissue? Seperti kita ketahui bersama, kayu yang berasal dari pohon itu tumbuhnya sampai siap panen makan waktu yang panjang banget. Untuk itu kita perlu bijak dalam menggunakan tissue. Misalnya pas kita lagi cuci tangan di mall, biasanya ada tissue sama hand dryer. Kalo berdasarkan teori, mengeringkan tangan dengan tissue itu lebih higienis daripada menggunakan pengering tadi. Cuman ya konseksuensi nya jadi kurang ramah terhadap alam lingkungan. Saran gue, sebelum kita ngeringin tangan pake tissue, kita kebas-kebasin dulu tangan kita di wastafel, baru deh keringin sisanya pake tissue. Kalo dengan cara demikian, selembar tissue aja cukup kok buat ngeringin tangan.

4. Gunakan Tumbler
Kalian pasti tau kalo plastik itu merupakan sampah yang paling sulit diuraikan. Ironisnya, hampir sebagian besar kebutuhan kita menghasilkan sampah plastik. Botol air mineral misalnya. Dengan kita minum sehari anggap aja empat botol air mineral ukuran 600ml. Dalam sebulan, berapa banyak sampah botol plastik yang kita hasilkan? Itu baru satu orang. Gimana kalo satu komplek? Ya emang sih sampah-sampah botol plastik tadi masih bisa di daur ulang. Cuman kan tentunya kualitas bijih plastik hasil daur ulangnya gak sebagus bijih plastik murni. Nah, di sini ada baiknya kita mulai terbiasa menggunakan tumbler untuk menampung air minum kita sehari-hari. Bahkan kalo kalian anak Starbucks, kalian bisa dapetin minuman setengah harga di tumbler day mereka. Selain ramah terhadap alam, menguntungkan pula.

5. Dukung Penggunaan Energi Terbarukan
Polusi udara yang jadi sahabat ibu kota tidak lain dan tidak bukan mayoritas disebabkan oleh asap kendaraan bermotor. Ya, bahan bakar fosil emang dikenal dengan emisi buang mereka yang gak ramah terhadap alam. Kalau kita mau peduli, kita bisa langsung beralih ke angkutan umum yang sekarang udah jamak banget pake bahan bakar gas atau listrik yang lebih ramah terhadap alam. Tapi kita juga tau sendiri bagaimana kondisi transportasi umum kita saat ini. Saran gue, kalo emang masih males naik angkutan umum yang belum rapi, seenggaknya kita berkontribusi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bagus misalnya Pertamax Turbo dan Pertamax Dex nya Pertamina atau V Power dan Diesel nya Shell. Dengan harga jual yang lebih tinggi, emisi buang mereka jauh lebih baik dari bahan bakar subsidi milik Pertamina. Kalau kalian punya duit lebih, bisa tuh beli mobil listrik Tesla yang harga paling murahnya di kisaran Rp 500 jutaan.

Demikian tadi beberapa tips gue supaya kalian lebih aware terhadap alam sekitar kita. Kalian udah lakuin yang mana aja? Kalian punya masukan lain supaya alam kita tetap lestari? Yuk diskusi di kolom komentar.
Cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar