Smartphone Paling Sempurna? - Nara Killjoy

Nara Killjoy

Make Some Noises.

Kamis, 08 Maret 2018

Smartphone Paling Sempurna?


Perkembangan teknologi alat komunikasi terus berkembang dari masa ke masa. Dari zaman hape yang saking gedenya bisa buat ganjel pintu sampai hape yang ukurannya mini banget. Gak cuman dari sisi ukuran, berbagai macam fitur pun disematkan ke hape. Sebut saja organizer, multimedia player, kamera, layar sentuh dll. Fitur-fitur tersebut sepertinya udah jamak banget kita temuin di hape dengan gelar smartphone alias ponsel pintar. Yang terbaru, hape zaman now disematkan dengan fitur yang disebut artificial intelegent (AI) atau bisa dikatakan sebagai kecerdasan buatan yang membuat si smartphone tadi menjadi lebih smart lagi.

Hampir di setiap tahun perusahaan smartphone dunia macam Apple, Samsung, LG, Sony, hingga Xiaomi meluncurkan satu sampai dua flagship nya ke pasaran. Misalnya aja Samsung tahun kemarin ngerilis Galaxy S8 dan Galaxy S8+ di Q1 2017 dan di Q3 mereka ngerilis Galaxy Note 8. Sony juga gak mau kalah dengan ngerilis Xperia XZ Premium di Q1 2017 dan Xperia XZ1 di Q3. Perusahaan-perusahaan smartphone tersebut umumnya merilis flagship anyar mereka di acara-acara pameran teknologi macam Mobile World Congress (MWC) yang rutin diadakan setiap akhir bulan Februari di Barcelona atau pada Internationale Funkausstellung Berlin (IFA) yang diadakan pada bulan September setiap tahunnya.

Sejak tahun 2016 gue mulai ngikutin perkembangan flagship buatan pabrikan-pabrikan di atas. Selain pemain-pemain besar tadi, ada juga perusahaan-perusahaan Tiongkok yang namanya gak bisa dipandang sebelah mata lagi macam Huawei dan OnePlus (BBK Electronic Group, juga membawahi Oppo dan Vivo). Bersama Xiaomi dan pabrikan Tiongkok lainnya, mereka biasanya mampu menawarkan smartphone dengan jeroan dan build quality yang gak kalah dengan flagship pada umumnya dengan harga yang biasanya cukup 'terjangkau'. Namun, dari tahun ke tahun gue belum pernah nemuin satu flagship yang pantas gue kasih predikat sempurna. Mungkin ini emang penilaian subjektif gue aja. Tapi jujur, gue pengen banget fitur-fitur idaman gue bisa hadir sekaligus dalam satu smartphone yang belum bisa terwujud sampe satu perusahaan merilis flagship nya di MWC 2018 Februari kemarin.

Akhir Februari kemarin, Samsung baru aja ngerilis flagship jagoannya untuk tahun 2018 yang iklannya pasti udah bertebaran di mana-mana. Sebenernya gue gak begitu antusias sama rilisnya flagship Samsung ini, secara bisa dibilang kalo gue ini fanboy Sony banget. Hape pertama gue Sony Ericsson W200i yang cuma punya internal 15MB dan ngandelin infrared doang untuk transfer data. Hape gue berikutnya pun masih Sony, mulai dari Vivaz Pro, Xperia Go, Xperia M2, Xperia Z5 Premium sampai yang terakhir Xperia XZ yang rilis akhir tahun 2016. Jujur, pas MWC 2018 gue lebih menantikan kehadiran Xperia XZ2 yang akhirnya mau mengadopsi desain bezel-less dengan resolusi kekinian 18:9. Pada saat ngeliat rilisnya XZ2 gue mikir bahwa ini bisa jadi penerus XZ gue yang lama. Walaupun sebenernya fiturnya gak begitu banyak berubah dibanding XZ1, namun gue ngerasa perubahan desain yang signifikan ini merupakan sesuatu yang perlu diapresiasi.
Xperia XZ2 vs Xperia XZ1

Sampai akhirnya gue lihat video-video hands on review dari tech youtuber terkenal macam MKBHD, Unbox Therapy, hingga SuperSaf TV tentang Galaxy S9 dan S9+ milik Samsung. Gue langsung terkesima. Sejak dulu, gue bisa dibilang gak pernah mau ngelirik produk Samsung karena menurut gue user interface (UI) mereka itu gak banget. Namun kali ini penilaian gue berubah. Bukan karena UI nya jadi lebih baik, tapi gue lebih terpukau sama fitur-fitur yang mereka sematkan di flagship anyar mereka. Semua wishlist yang gue harap ada dalam sebuah smartphone terwujud di sosok Galaxy S9 dan S9+. Apa aja fitur yang gue maksud? Berikut ini sembilan diantaranya.

1. OLED Display
Samsung udah terkenal banget sama layar Super AMOLED-nya yang bening dan tajem banget. Bahkan layar S-AMOLED ini juga banyak dipakai di flagship lain macam iPhone X dan OnePlus 5T. Kenapa gue pengen banget flagship pake layar OLED? Karena layar OLED ini bakal 100% mati saat warna hitam ditampilkan di layar. Keuntungannya jelas untuk efisiensi baterai kalo kita pake wallpaper atau tema yang cenderung gelap. LG sendiri juga punya layar OLED dengan jenis P-OLED yang dipakai di jajaran LG V30 dan Google Pixel 2 XL. Cuman, kualitas nya bisa dikatakan masih jauh di bawah OLED bikinan Samsung karena adanya efek color shifting dan burn in yang cukup mengganggu.

2. OIS Camera
Fitur kamera emang pastinya udah jamak kita temui di berbagai smartphone. Orang-orang masih cenderung memandang megapixel sebagai faktor penentu kualitas suatu kamera. Padahal, ada banyak banget faktor yang mempengaruhi kualitas kamera. Selain sensor kamera itu sendiri, tweak software juga punya pengaruh signifikan dalam menghasilkan output kamera yang apik. Google Pixel 2 contohnya. Nah, selain racikan software tadi, Optical Image Stabilization (OIS) menurut gue merupakan fitur yang wajib ada di kamera flagship. Sesuai namanya, OIS tadi bisa bikin video yang kita rekam jadi less shaky daripada yang gak ada OIS-nya. Selain OIS, Samsung Galaxy S9 dan S9+ juga ada Electronic Image Stabilization (EIS) yang bersama-sama dengan OIS menghasilkan kualitas video yang smooth banget. Kalo untuk jajaran smartphone Sony, EIS-nya terkenal dengan yang namanya SteadyShot yang bisa bikin video kita mulus buat ngerekam bahkan saat kita lagi lari sekalipun. Namun menurut gue pribadi, OIS tetap wajib ada, karena dengan adanya OIS, foto yang kita ambil akan semakin bagus karena secara mekanikal kamera akan bergerak menyesuaikan guncangan tangan. Kalo kalian biasa foto pake tripod, OIS ini jadi gak begitu ngaruh banget sih. Cuman masa iya kita kemana-mana kudu bawa tripod?
Kira-kira begini ilustrasi OIS

3. Fast Charging
Seringkali kita lupa buat charging hape dan pas kita bangun ternyata baterai udah low banget. Di sini menurut gue fitur fast charging jadi berguna banget. Samsung Galaxy S9 dan S9+ punya yang namanya Adaptive Fast Charging yang bisa isi daya smartphone ini dari 0% s.d. 100% dalam waktu kurang dari 2 jam. Sebenernya masih ada yang lebih cepat soal urusan fast charging. OnePlus 5T bisa terisi dari 0% s.d. 100% hanya dalam waktu 90 menit dengan menggunakan fitur Dash Charging mereka. Selain itu, Huawei Super Charging juga punya kemampuan yang setara dengan Dash Charging nya OnePlus untuk mengisi flagship mereka.

4. Fast Wireless Charging
Zaman sekarang gak cuman headset aja yang wireless. Buat ngisi daya baterai smartphone, sekarang juga bisa pake fitur wireless charging. Sampai saat ini udah ada beberapa perusahaan yang menyematkan fitur wireless charging di smartphone mereka. Samsung udah menerapkannya sejak Galaxy S7 Edge. iPhone baru menerapkannya tahun lalu di jajaran iPhone 8, 8+, dan X mereka. Gak mau ketinggalan, Sony menerapkannya fitur ini di Xperia XZ2 terbaru mereka. Keunggulan wireless charging ini selain menghindari pemakaian kabel yang kadang suka bikin berantakan juga bisa meminimalisir keausan port USB kita dari yang namanya efek wear and tear. Apalagi zaman sekarang satu port bisa dipakai bukan cuma buat charging doang, tapi sebagai pengganti jack 3.5 mm yang makin lama makin langka.
Jadi praktis kan

5. Bezel-less Design
Walaupun Samsung bukan pelopor desain bezel tipis, menurut pendapat gue pribadi, desain yang mereka sebut dengan Infinity Display merupakan desain bezel-less terbaik yang pernah gue temui. Tahun lalu iPhone merilis iPhone X yang bezel nya tipis banget, namun di bagian jidatnya terdapat notch yang ganggu banget. Celakanya, desain tersebut udah banyak banget dicontek oleh perusahaan-perusahaan lain macam Huawei, Oppo, Vivo, Asus, hingga LG (rumornya di LG G7). Untuk notch, sebenernya udah ada lebih dulu di Essential Phone dengan notch kecil kamera di jidatnya. Untungnya Galaxy S9 dan S9+ gak latah mengikuti desain ala iPhone X dan tetap berjalan di jalan yang benar dengan Infinity Display mereka yang bahkan semakin disempurnakan dari seri sebelumnya.


6. Stereo Speakers
Galaxy S9 dan S9+ merupakan smartphone Samsung pertama yang menggunakan speaker stereo dengan konfigurasi front and bottom. Konfigurasi ini udah ditemui lebih dulu di iPhone 7 series dan flagship milik Huawei. Walaupun secara pribadi gue lebih suka dengan konfigurasi dual front firing speakers seperti di jajaran flagship-nya Sony Xperia, menurut gue ini udah langkah bagus dari Samsung untuk meningkatkan user experience dalam menikmati multimedia di flagship mereka. Apalagi baru-baru ini Samsung udah merampungkan proses akuisisi mereka pada salah satu perusahaan audio terkemuka, Harman. Gak heran kalo mulai dari Galaxy S8 series, Samsung udah menyertakan wired earphone merek AKG di dalam boks penjualan mereka.

7. IP68 Dust and Water Resistant
Fitur smartphone tahan air identik banget dengan Sony karena mereka udah menerapkannya mulai dari Xperia Active, Xperia Go, jajaran Xperia seri Z dan seri XZ. Kini fitur IP68 ini udah semakin banyak ditemukan di smartphone-smartphone bikinan pabrikan lain. Sebut aja iPhone 7 series, iPhone 8 series, iPhone X, Huawei Mate 10 Pro, LG G6, LG V30, dan Google Pixel 2 series. Menurut gue fitur ini perlu banget. Bukan hanya sekedar buat gaya-gayaan ambil foto di dalam air, fitur ini juga bermanfaat buat kalian yang suka ngantongin hape dan tiba-tiba keujanan di jalan atau jatuh ke dalam kloset. 
Kapan lagi bisa mandiin hape

8. SOC Terbaik
Yang namanya flagship udah wajib hukumnya untuk menyematkan system on a chip (SOC) terbaik di kelasnya. Samsung menyematkan Galaxy S9 dan S9+ dengan Snapdragon 845 untuk pasar Amerika dan Tiongkok serta SOC bikinan mereka sendiri, Exynos 9810 untuk pasar global. Untuk performa, jangan tanya lagi. Ngebut banget deh pastinya.

9. Expandable Storage Slot and 3.5 mm Jack
Kebanyakan smartphone zaman now tidak mendukung memori penyimpanan tambahan dan colokan audio, thanks to Apple. Namun di Samsung Galaxy S9 series, kalian masih bakal nemuin slot Micro SD dan colokan audio ukuran 3.5 mm untuk dengerin lagu dari headset kesayangan kalian. Expandable storage menurut gue penting banget karena selain penyimpanan jadi lebih lega, adanya Micro SD tadi juga memudahkan kita dalam proses backup and restore kalo misalnya nanti udah saatnya untuk ganti smartphone. Ya walaupun itu semua bisa dilakukan dengan fasilitas cloud storage, kalo melihat kecepatan dan harga paket data operator di Indonesia saat ini sih kayanga slot Micro SD tadi masih lebih diunggulkan. Galaxy S9 dan S9+ bisa mendukung penambahan Micro SD hingga 400GB loh.
Sudah jarang banget keliatan di flagship terbaru

Demikian tadi beberapa fitur smartphone yang ada dalam wishlist gue dan terealisasi dalam produk Galaxy S9 dan S9+ milik Samsung. Selain sembilan fitur tadi, masih banyak fitur lain yang bisa dikatakan sebagai andalan dan game changer untuk masa depan smartphone. Sebut saja fitur dual aperture yang bisa secara otomatis maupun manual mengganti bukaan diafragma dari F/2.4 untuk hasil foto tajam ke F/1.5 untuk foto low light. Selain itu juga adal fitur super slow motion yang bisa menangkap hinga 960 fps dalam resolusi HD 720p, yang sebenernya sudah diperkenalkan tahun lalu oleh Sony di Xperia XZ Premium mereka. Bahkan tahun ini Sony sudah bisa merekam super slow motion 960 fps mereka dalam resolusi FHD 1080p. Namun keunggulan Samsung di sini, Galaxy S9 dan S9+ mampu menangkap super slow motion secara otomatis dengan mendeteksi gerakan yang ada di dalam boks kuning yang bisa kita sesuaikan posisinya.

Gimana? Tertarik untuk meminang Galaxy S9 dan S9+? Untuk di Indonesia sendiri, Galaxy S9 dapat dipinang dengan harga Rp 11.499.000 (4/64GB) dan Galaxy S9+ dengan harga Rp 12.999.000 (6/64GB) dan RP 14.499.000 (6/256GB). Sampaikan pendapat kalian tentang flagship satu ini di kolom komentar ya!
Cheers! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar